Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tindakan Hygiene Organ Reproduksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan
Hygiene Organ Reproduksi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.
Faktor
internal : yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given
atau bawaan, misalnya tingkat pendidikan, tingkat emosional, konsep diri, jenis
kelamin dan sebagainya .
2.
Faktor
eksternal : yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang
dominan yang mewarnai tindakan seseorang dalam menjaga kesehatan organ
reproduksi, karena seseorang akan cenderung menyesuaikan dan mengikuti tindakan
Hygiene organ reproduksi sesuai dengan
kebiasaan yang ada di lingkungannya.
Cara Menjaga Hygiene Organ
reproduksi
Tindakan pengobatan semestinya tidak perlu dilakukan
jika bisa melakukan tindakan pencegahan. Berikut adalah beberapa tindakan yang
dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
1.
Jagalah kebersihan alat kelamin
Bersihkan
alat kelamin setiap kali mandi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa terlalu sering
membilas vagina justru bisa merangsang keluarnya lebih banyak lendir serviks.
2.
Gunakan pembersih yang tidak mengganggu
kestabilan pH vagina. Selain itu, pertumbuhan bakteri “baik” dalam vagina juga
semakin baik. Sedangkan, sebagian besar sabun antiseptik yang banyak beredar di
pasaran justru memiliki sifat yang sangat keras. Hal tersebut sangtlah
merugikan, karena penggunaan sabun ini sangat mengganggu pertumbuhan bakteri
“baik”.
3.
Bilaslah vagina kearah yang benar. Cara
membilas vagina yang benar adalah dari depan ke belakang, khususnya setelah
buang air besar. Jika dilakukan sebaliknya, kemungkinan besar bakteri dan jamur
yang ada di sekitar anus akan masuk ke dalam vagina. Akibatnya vagina mengalami
infeksi.
4.
Hindari pemakaian bedak pada vagina,
meskipun dengan tujuan untuk membuat vagina tetap harum dan kering, cara ini
sangat berbahaya. Sebab, bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah
terselip di sana-sini. Selain itu bedak juga menggumpal. Akibatnya, gumpalan tersebut
menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya jamur dan bakteri.
5.
Hindari membilas vagina di toilet umum, karena
sebagian besar toilet umum tidak terlalu terjaga kebersihannya, air yang
tersedia telah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Kondisi tersebut
meningkatkan resiko terkena infeksi dari jamur dan bakteri.
6.
Keringkan vagina sebelum menggunakan
celana dalam. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga vagina agar tetap kering.
Sebab, kondisi vagina yang lembab dan basah bisa menjadi tempat bersarang bagi
kuman dan bakteri.
7.
Kurangi konsumsi makanan manis.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan manis bisa meningkatkan kadar gula dalam air
kencing, khususnya bagi penderita diabetes mellitus. Akibatnya, bakteri tumbuh
subur dan meningkatkan resiko terinfeksi bakteri tersebut.
8.
Pilihlah celana dalam yang tidak terlalu
ketat dan mudah menyerap keringat. Celana dalam yang terlalu ketat dapat
membuat vagina dan area di sekitarnya menjadi mudah lembab. Kondisi ini tentu
saja memudahkan tumbuahnya jamur dan bakteri yang menyebabkan keputihan. Oleh
karena itu gunakan celana dalam yang agak longgar dan terbuat dari dari bahan
katun, bukan nilon, karena mudah menyerap keringat.
9.
Hindari berganti-ganti celana dengan
orang lain. Kebiasaan ini akan membuat seseorang akan beresiko lebih tinggi
untuk tertular infeksi jamur candida
tricomonas, ataupun bakteri lain yang bisa menyebabkan keputihan.
10. Ketika
haid sering-seringlah berganti pembalut. Cara ini akan membuat vagina selalu
dalam keadaan bersih dan kering. Dengan demikian kemungkinan mengalami infeksi
semakin kecil.
11. Hindarilah
berganti-ganti pasangan hubungan sexual. Kebiasaan semacam ini meningkatkan
resiko tertular penyakit menular sexual.
12. Jika
sudah terkena keputihan, gunakan kondom ketika hendak berhubungan sexual. Hal
ini perlu dilakukan agar klien baik laki-laki ataupun wanita, tidak menularkan
penyakit tersebut kepada pasangannya.
13. Bagi
wanita yang sudah memasuki masa menopause. Gunakan obat yang mendukung
estrogen. Dengan cara ini, kadar hormone estrogen tetap seimbang, sehingga
dapat menangkal serangan bakteri.
14.
Bagi orang yang sudah menikah, lakukan
pemeriksaan pap smear secara rutin
untuk mendeteksi serangan kanker servik dengan gejala keputihan. (Bahari, H.
2012)
Online Casino | | Online Gambling | Baccarat & Casino
BalasHapusThis is how the 바카라 사이트 internet became septcasino the gateway kadangpintar for gambling. A new game has emerged and you need to enjoy your free time and experience at an online