Senin, 11 Februari 2013

Tindakan Hygiene Organ Reproduksi



          Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi Tindakan  Hygiene Organ Reproduksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan Hygiene Organ Reproduksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.        Faktor internal : yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat pendidikan, tingkat emosional, konsep diri, jenis kelamin dan sebagainya . 
2.        Faktor eksternal : yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang dominan yang mewarnai tindakan seseorang dalam menjaga kesehatan organ reproduksi, karena seseorang akan cenderung menyesuaikan dan mengikuti tindakan Hygiene organ reproduksi sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungannya.  
Cara Menjaga Hygiene Organ reproduksi
Tindakan pengobatan semestinya tidak perlu dilakukan jika bisa melakukan tindakan pencegahan. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
1.        Jagalah kebersihan alat kelamin
Bersihkan alat kelamin setiap kali mandi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa terlalu sering membilas vagina justru bisa merangsang keluarnya lebih banyak lendir serviks.
2.        Gunakan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH vagina. Selain itu, pertumbuhan bakteri “baik” dalam vagina juga semakin baik. Sedangkan, sebagian besar sabun antiseptik yang banyak beredar di pasaran justru memiliki sifat yang sangat keras. Hal tersebut sangtlah merugikan, karena penggunaan sabun ini sangat mengganggu pertumbuhan bakteri “baik”.
3.        Bilaslah vagina kearah yang benar. Cara membilas vagina yang benar adalah dari depan ke belakang, khususnya setelah buang air besar. Jika dilakukan sebaliknya, kemungkinan besar bakteri dan jamur yang ada di sekitar anus akan masuk ke dalam vagina. Akibatnya vagina mengalami infeksi.
4.        Hindari pemakaian bedak pada vagina, meskipun dengan tujuan untuk membuat vagina tetap harum dan kering, cara ini sangat berbahaya. Sebab, bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip di sana-sini. Selain itu bedak juga menggumpal. Akibatnya, gumpalan tersebut menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya jamur dan bakteri.
5.        Hindari membilas vagina di toilet umum, karena sebagian besar toilet umum tidak terlalu terjaga kebersihannya, air yang tersedia telah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Kondisi tersebut meningkatkan resiko terkena infeksi dari jamur dan bakteri.
6.        Keringkan vagina sebelum menggunakan celana dalam. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga vagina agar tetap kering. Sebab, kondisi vagina yang lembab dan basah bisa menjadi tempat bersarang bagi kuman dan bakteri.
7.        Kurangi konsumsi makanan manis. Kebiasaan mengkonsumsi makanan manis bisa meningkatkan kadar gula dalam air kencing, khususnya bagi penderita diabetes mellitus. Akibatnya, bakteri tumbuh subur dan meningkatkan resiko terinfeksi bakteri tersebut.
8.        Pilihlah celana dalam yang tidak terlalu ketat dan mudah menyerap keringat. Celana dalam yang terlalu ketat dapat membuat vagina dan area di sekitarnya menjadi mudah lembab. Kondisi ini tentu saja memudahkan tumbuahnya jamur dan bakteri yang menyebabkan keputihan. Oleh karena itu gunakan celana dalam yang agak longgar dan terbuat dari dari bahan katun, bukan nilon, karena mudah menyerap keringat.
9.        Hindari berganti-ganti celana dengan orang lain. Kebiasaan ini akan membuat seseorang akan beresiko lebih tinggi untuk tertular infeksi jamur candida tricomonas, ataupun bakteri lain yang bisa menyebabkan keputihan.
10.    Ketika haid sering-seringlah berganti pembalut. Cara ini akan membuat vagina selalu dalam keadaan bersih dan kering. Dengan demikian kemungkinan mengalami infeksi semakin kecil.
11.    Hindarilah berganti-ganti pasangan hubungan sexual. Kebiasaan semacam ini meningkatkan resiko tertular penyakit menular sexual.
12.    Jika sudah terkena keputihan, gunakan kondom ketika hendak berhubungan sexual. Hal ini perlu dilakukan agar klien baik laki-laki ataupun wanita, tidak menularkan penyakit tersebut kepada pasangannya.
13.    Bagi wanita yang sudah memasuki masa menopause. Gunakan obat yang mendukung estrogen. Dengan cara ini, kadar hormone estrogen tetap seimbang, sehingga dapat menangkal serangan bakteri.
14.    Bagi orang yang sudah menikah, lakukan pemeriksaan pap smear secara rutin untuk mendeteksi serangan kanker servik dengan gejala keputihan. (Bahari, H. 2012)
 


1 komentar:

  1. Online Casino | | Online Gambling | Baccarat & Casino
    This is how the 바카라 사이트 internet became septcasino the gateway kadangpintar for gambling. A new game has emerged and you need to enjoy your free time and experience at an online

    BalasHapus